Jumat, 20 November 2009

Cerpen coba-coba

Hilangnya “Black”


Black adalah nama kucing peliharaan adik saya. Dia adalah jenis kucing hutan. Kejadian ini berawal pada saat membawa Black ke taman kota untuk melihat pameran binatang peliharaan.

Saya sudah menyangka bahwa akan banyak pengunjung yang datang. Jadi saya harus berhati – hati agar Black tidak hilang. Pada saat kami sampai di sana, saya kaget karena belum ada satu pengunjung pun yang datang. Setelah itu saya bertanya kepada petugas taman dan katanya acara baru di mulai pukul 08.30 wib.

Karena masih agak lama saya berkeliling untuk melihat kegiatan apa saja yang akan diadakan. Setelah puas berkeliling saya duduk di kursi taman dan Black pun masih bersama dengan saya. Pengunjung sudah mulai berdatangan. Saya mendengar suara mikrofon kalau acara akan segera di mulai.
Tidak lama kemudian, ada seorang wanita yang menghampiri saya dan Black.
“Hai, apa kabar ?”, katanya.
Sambil mengingat saya menjawab, “Baik”.
“Apa kamu lupa dengan saya ?”, dia bertanya.
“Oh Rea, apa kabar?”, Tanya saya yang hampir lupa namanya.
Rea adalah teman sebangku saya sewaktu di SMP. Karena sudah lama tidak bertemu kami berdua mengobrol sangat lama. Sampai – sampai saya lupa saya membawa Black.
Sedang asyik mengobrol, dia bertanya, “kamu ke sini sama siapa ?”.
“Sama kucing saya, Black” jawab saya.
“Mana dia ?” sambil bertanya dia mencari – cari.
Saya kaget dan melihat sekitar, Black sudah hilang entah kemana. Mungkin karena terlalu asyik mengobrol jadi saya lupa apabila saya membawanya.
“Loh tadi dia ada disini ?” jawab saya panik
“Sekarang gak ada mungkin hilang, yaudah kita cari dia !”, katanya

Saya mencari di sekitar taman dan Rea mencari di sekitar jalan raya tetapi Black tidak ada.
Saya berpikir, “ Kalau ibu tau Black hilang bisa gawat.”
Setelah itu kita berdua sepakat untuk mencari Black secara berpencar agar lebih mudah menemukannya. Saya mencari di sekitar komplek dan Rea mencari di sekitar tempat pameran.
Hari mulai menjelang sore tetapi Black belum juga di temukan. Dengan perasaan sedih sekaligus takut akan di marahi saya kembali ke rumah.
Saat sampai di rumah, “Dari mana saja kamu jam segini baru pulang ?” tanya ibu.
Dengan perasaan agak takut, saya menjawab, “Dari taman, tapiiiiii Black hilang di sana.”
“Kamu ini ngomong apa, jelas-jelas Black sedang bersama adikmu di kamarnya”, kata ibu.
Saya langsung berlari menuju kamar adik saya untuk melihat Black. Ternyata benar dia ada. Saya bersyukur Black tidak hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar